Portofolio reagen hemostasis kami telah dipilih dengan sangat hati-hati untuk menjamin pelanggan kami menerima kualitas performa terbaik dari penggunaan instrumen terkemuka kami.

Portofolio Reagen Kami

Reagen Produk

PT

Dade Innovin

Reagen Dade Innovin dipersiapkan dari rekombinan human tissue factor yang diproduksi di E. Coli, dikombinasikan dengan fosfolipid sintetik dan kalsium, larutan penyangga dan penstabil.

Reagen ini sangat sensitif terhadap kekurangan faktor ekstrinsik dan sampel plasma pasien yang mendapatkan terapi antikoagulan. Sensitivas dari Reagen Dade Innovin sangat serupa dengan referensi otak manusia dari WHO mengenai tromboplastin. Reagin ini tidak sensitif terhadap level terapi heparin. Mengingaat reagen ini merupakan reagen yang sensitif terhadap faktor koagulasi, Reagen Dade Innovin merupakan reagen yang ideal untuk memonitor antikoagulan oral dan membedakannya dari kelainan plasma, sekalipun dalam rentang patologis yang ringan.

Thromborel S

Reagen Thromborel S disiapkan dari human placental tissue factor dikombinasikan dengan kalsium klorid dan penstabil. Reagen tersebut mengandung residual dari faktor bekuan yang minimal, seperti protrombin atau faktor VII atau X, sebagai definisi yang jelas mengenai kekurangan faktor dan kurva pemeriksaan faktor yang curam. Karena sensitivas yang tinggi terhadap faktor koagulasi tersebut, reagen ini cocok untuk melakukan pemantauan dari terapi antikoagulan oral. Reagen Tromborel S menunjukkan korelasi yang baik terhadap referensi internasional WHO terkait dengan persiapan tromboplastin. Dengan Reagen Tromborel S dan kekurangan plasma yang sesuai, sangat dimungkinkan untuk menetapkan aktivitas dari faktor koagulasi II, V, VII, dan X. Reagen menunjukkan perbedaan plasma abnormal, sekalipun pada rentang patologis yang ringan.

APTT

Dade Actin

Reagen Dade Actin memiliki sensitivitas sedang terhadap defisiensi faktor (VIII, IX, XI, dan XII) pada sistem intrinsik. Ini merupakan pilihan ideal untuk institusi yang memerlukan penapisan APTT rata-rata dalam uji rutin. Reagen Dade Actin Activated Cephaloplastin memiliki sensitivitas yang rendah terhadap heparin, yang memungkinkan pemantauan terhadap terapi heparin, sekalipun dengan heparin dosis tinggi. Reagen ini memiliki sensitivat sedang terhadap lupus antikoagulan.

Dade Actin FS

Reagen Dade Actin FS merupakan reagen yang sangat sensitif terhadap deteksi kekurangan faktor (VIII, IX, XI, dan XII) dari jalur intrinsik. Dengan sensitivitas sedang terhadap lupus antikoagulan dan sensitivitas yang tinggi terhadap heparin, reagen ini memenuhi semua persyaratan dari test koagulasi rutin.

Dade Actin FSL

Reagen Dade Actin FSL menunjukkan peningkatan sensitivitas terhadap lupus antikoagulan dan sensitivitas sedang terhadap heparin. Reagen ini menunjukkan sensitivitas yang baik terhadap faktor pembekuan untuk mendeteksi kelainan klinis yang signifikan pada jalur intrinsik.

Pathromtin SL

Reagen Pathromtin SL menunjukkan sensitivitas yang tinggi terhadap lupus antikoagulan, kekurangan faktor dan heparin.

Fibrinogen

Dade Thrombin

Reagen Dade Thrombin merupakan reagen yang efektif untuk menentukan kadar fibrinoge (metode Clauss) dari kelainan bawaan ataupun perolehan untuk hipo dan hiperfibrinogenemia, disfibrinogenemia dan afibrinogenemia. Reagen ini menawarkan stabilitas yang panjang setelah rekonstitusi.

Dade Fibrinogen Determination Reagents

Reagen Dade Fibrinogen Determination terdiri dari Reagen Dade Trombin, Fibrinogen Standar dan Dade Owren’s Veronal Buffer yang digunakan untuk menentukan kadar fibrinogen (metode Clauss) dalam deteksi kelainan bawaan ataupun perolehan hipo- dan hiperfibrinogenemia, disfibronogenemia, dan afibrinogenemia. Reagen menawarkan stabilitas yang panjang setelah rekonstitusi.

Multifibren U Reagent

Reagen Multifibren U adalah reagen bovine trombin yang digunakan dalam Clauss determination yang dimodifikasi dari fibrinoge untuk deteksi kelainan bawaan ataupun perolehan hipo- dan hiperfibrinogenemia, dan disfibronogenemia. Reagen ini tidak sensitif terhadap heparin sampai kadar 2.0 U/ml dan memiliki kadar pengukuran yang luas dari 0.80–12.00 g/L.

Thrombin Time

Test Thrombin

Reagen Test Thrombin diperuntukkan untuk penetapan thrombin time pada plasma dalam sitrat. Reagen ini sesuai untuk monitoring terapi fibrinolitik, skrining kelainan pembentukan fibrin, dan kasus suspek kekurangan fibrinogen berat, dan untuk membedakan pemanjangan PT yang disebabkan oleh heparin dan kelainan dari pembentukan fibrinogen. Thrombin time ditemukan memanjang tidak hanya karena adanya kelainan dalam polimerisasi fibrin, tetapi juga karena adanya heparin. Pembedanya dapat diketahui menggunakan Reagen Batroxobin.

Thromboclotin

Reagen Test Thrombin diperuntukkan untuk penetapan thrombin time pada plasma dalam sitrat. Reagen ini sesuai untuk monitoring terapi fibrinolitik, skrining kelainan pembentukan fibrin, dan kasus suspek kekurangan fibrinogen berat, dan untuk membedakan pemanjangan PT yang disebabkan oleh heparin dan kelainan dari pembentukan fibrinogen. Thrombin time ditemukan memanjang tidak hanya karena adanya kelainan dalam polimerisasi fibrin, tetapi juga karena adanya heparin. Pembedanya dapat diketahui menggunakan Reagen Batroxobin.

Batroxobin Time

Batroxobin

Reagen Batroxobin adalah reagen yang berbasis racun ular yang digunakan untuk menentukan batroxobin time. Reagen ini ideal untuk memantau terapi fibrinolitik dengan menentukan kadar produk degradasi fibrinogen/fibrin, diagnosis dari afibrinogenemia dan disfibrinogenemia, dan eksklusi pemanjangan PT pada kasus yang diduga terdapat kandungan heparin.

Faktor koagulasi

Factor II Deficient Plasma

Coagulation Factor II Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manuasia untuk mendeteksi kelainan bawaan atau peolehan dari kekurangan faktor II (protrombin). Reagen ini diproduksi dengan immunoabsorption dan mengandung residual faktor pembekuan dengan kadar <1% aktivitas protombin dan kadar normal dari fibrinogen dan faktor pembekuan ekstrinsik lainnya. Kekurangan faktor pembekuan II didesain untuk digunakan sebagai kombinasi dengan Reagen Dade Innovin atau Thromborel S.

Factor V Deficient Plasma

Coagulation Factor V Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manuasia untuk mendeteksi kelainan bawaan atau peolehan dari kekurangan faktor V. Reagen ini diproduksi dengan immunoabsorption dan mengandung residual faktor pembekuan dengan kadar <1% aktivitas faktor V dan kadar normal dari fibrinogen dan faktor pembekuan ekstrinsik lainnya. Kekurangan faktor pembekuan V didesain untuk digunakan sebagai kombinasi dengan Reagen Dade Innovin atau Thromborel S

Factor VII Deficient Plasma

Coagulation Factor VII Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manuasia untuk mendeteksi kelainan bawaan atau peolehan dari kekurangan faktor VII. Reagen ini diproduksi dengan immunoabsorption dan mengandung residual faktor pembekuan dengan kadar <1% aktivitas faktor VII dan kadar normal dari fibrinogen dan faktor pembekuan ekstrinsik lainnya. Kekurangan faktor pembekuan VII didesain untuk digunakan sebagai kombinasi dengan Reagen Dade Innovin atau Thromborel S.

Factor VIII Deficient Plasma

Coagulation Factor VIII Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manusia yang digunakan untuk mendeteksi kelainan bawaan atau perolehan dari kekurangan faktor VIII (hemofilia A). Dengan residual dari aktivitas faktor <1%, reagen ini ideal untuk memantau terapi substitusi. Coagulation Factor VIII Deficient

Plasma didesain untuk digunakan bersamaan dengan Reagen Dade Actin, Dade Actin FS, Dade Actin FSL, atau Pathromtin SL.

Factor IX Deficient Plasma

Coagulation Factor IX Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manusia yang digunakan untuk mendeteksi kelainan bawaan atau perolehan dari kekurangan faktor IX (hemofilia B). Dengan residual dari aktivitas faktor <1%, reagen ini ideal untuk memantau terapi substitusi. Coagulation Factor IX Deficient

Plasma didesain untuk digunakan bersamaan dengan Reagen Dade Actin, Dade Actin FS, Dade Actin FSL, atau Pathromtin SL.

Factor X Deficient Plasma

Coagulation Factor X Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manuasia untuk mendeteksi kelainan bawaan atau peolehan dari kekurangan faktor X. Reagen ini diproduksi dengan immunoabsorption dan mengandung residual faktor pembekuan dengan kadar <1% aktivitas faktor X dan kadar normal dari fibrinogen dan faktor pembekuan ekstrinsik lainnya. Kekurangan faktor pembekuan X didesain untuk digunakan sebagai kombinasi dengan Reagen Dade Innovin atau Thromborel S.

Factor XI Deficient Plasma

Coagulation Factor XI Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manuasia untuk mendeteksi kelainan bawaan atau peolehan dari kekurangan faktor XI. Reagen ini diproduksi dengan immunoabsorption dan mengandung residual faktor pembekuan dengan kadar <1% aktivitas faktor XI dan kadar normal dari fibrinogen dan faktor pembekuan ekstrinsik lainnya. Kekurangan faktor pembekuan XI didesain untuk digunakan sebagai kombinasi dengan Reagen Dade Actin, Dade Actin FS, Dade Actin FSL, or Pathromtin SL.

Factor XII Deficient Plasma

Coagulation Factor XII Deficient Plasma merupakan reagen berbasis plasma manuasia untuk mendeteksi kelainan bawaan atau peolehan dari kekurangan faktor XII. Reagen ini diproduksi dengan immunoabsorption dan mengandung residual faktor pembekuan dengan kadar <1% aktivitas faktor XII dan kadar normal dari fibrinogen dan faktor pembekuan ekstrinsik lainnya. Kekurangan faktor pembekuan XII didesain untuk digunakan sebagai kombinasi dengan Reagen Dade Actin, Dade Actin FS, Dade Actin FSL, or Pathromtin SL.

Berichrom Factor VIII Chromogenic

Pemeriksaan Kromogenik Faktor VIII direkomendasikan untuk persiapan dari terapi faktor VIII dan deteksi adanya kekurangan faktor VIII yang disebabkan faktor bawaan maupun perolehan. Metode kromogenik ini tidak sensitif terhadap heparin sampai level <10 IU/mL.

Berichrom Factor XIII Chromogenic

Kit Berichrom Factor XIII adalah uji kuantitatif kromogenik untuk mendeteksi adanya kelainan bawaan atau perolehan dari kekurangan faktor XIII. Reagen aktivitas kromogenik juga digunakan untuk memantau pasien yang menjalani terapi substitusi.

Fungsi Platelet

Revohem ADP

160 µmol/L ADP. Investigasi dari platelet aggregasi yang disebabkan oleh ADP.

Revohem Epinephrine

0.8 mmol/L Epinephrine. Investigasi dari platelet aggregasi yang disebabkan oleh Epinephrine.

Revohem Arachidonic Acid

12 mmol/L Asam Arakidonat. Investigasi dari platelet aggregasi yang disebabkan oleh Asam Arakidonat

Revohem Ristocetin

12 mg/mL of Ristocetin. Measurement of the von Willebrand Factor Ristocetin cofactor by platelet aggregation.

Revohem Collagen

0.8 mg/mL Investigasi dari platelet aggregasi yang disebabkan oleh Collagen.

Lupus Anticoagulant

LA1 screening

Reagen LA 1 Screening mengandung racun ular berbisa Russell dan fosfolipid yang rendah untuk digunakan pada DRVVT yang disederhanakan sebagai skrining tes lupus antikoagulan. Reagen skrining LA 1 didesain untuk digunakan besama dengan Reagen Konfirmasi LA 2.

LA2 confirmation

Reagen LA 2 Screening mengandung racun ular berbisa Russell dan fosfolipid yang rendah untuk digunakan pada DRVVT yang disederhanakan sebagai skrining tes lupus antikoagulan. Reagen skrining LA 2 didesain untuk digunakan besama dengan Reagen Konfirmasi LA 1.

D-Dimer

Innovance D-Dimer

Kit INNOVANCE D-Dimer adalah sistem uji yang cepat, tepat dan sensitif untuk mengukur D-Dimer. Reagen ini menawarkan sesitivitas diagnostik yang tinggi > 98% untuk eksklusi TEV (tromboemboli vena). Dengan rentang uji yang luas, level D-Dimer dapat digunakan untuk diagnosis dan monitoring dari pasien dengan disseminated intravascular coagulopathy (DIC), dan juga untuk memantau pemberian antikoagulan dan koagulopati yang terkait kehamilan (preeklamsia dan sindrom HELLP).

Berichrom α2-Antiplasmin

Kit Berichrom α2-Antiplasmin digunakan untuk determinasi dari α2-Antiplasmin dan deteksi dari kekurangan α2-Antiplasmin bawaan maupun perolehan. Tes aktivitas kromogenik juga dapat digunakan untuk monitoring terapi fibrinolitik.

Berichrom Plasminogen

Kit Berichrom Plasminogen, sistem uji aktivitas kromogenik, digunakan untuk menetapkan plasminogen dan deteksi defisiensi plasminogen bawaan maupun perolehan

Berichrom PAI Kit

Kit Berichrom PAI merupakan tes kromogenik yang digunakan untuk menetapkan level inhibitor aktivator plasminogen (PAI) sebagai indikator dari kondisi trombofilik dan hipofibrinolisis. Reagen ini tidak terpengaruh oleh α2-antiplasmin atau FDP.

FDP

Latex Test BL-2 P-FDP

Latex Test BL-2 P-FDP is a reagent in which a latex agglutination reaction is employed as the principle to optically perform quantitative measurement of FDP in plasma

Jalur Protein C

Protein C

Reagen Protein C adalah reagen koagulometri yang digunakan untuk determinasi kuantitatif dari aktivitas protein C. Reagen ini sesuai untuk deteksi kekurangan protein C bawaan maupun perolehan.

Berichrom Protein C

Kit Berichrom Protein C Kit, sebuah tes aktivitas kromogenik, digunakan untuk mendeteksi adanya kekurangan protein C bawaan maupun perolehan. Uji ini juga digunakan untuik memonitor terapi substitusi dengan konsentrat protein C pada kekurangan protein C kongenital. Kit Berichrom Protein C tidak rentan terhadap materi interferensi daripada uji bekuan (clotting assay).

ProC Global

Kit ProC Global adalah skrining koagulometri untuk jalur protein C. Kit ini menyediakan penentuan kapasitas dari antikoagulasi dari sistem protein C. Reagen yang tidak sensitif terhadap heparin berguna untuk penapisan pada individu yang terkena trombofilia. Kit ProC Global sensitif terhadap kekurangan faktor V Leiden dan protein C dan S, beberapa lupus antikoagulan dan faktor VIII yang tinggi. Saat digunakan bersama defisien plasma FV, reagen ini mampu mendeteksi faktor V Leiden.

Protein S Ac

Reagen Protein S Ac , sebuah reagen aktivitas koagulometri, digunakan untuk mendeteksi kekurangan protein S bawaan maupun perolehan.

INNOVANCE Free PS Ag

Kit INNOVANCE Free PS Ag adalah reagen yang mudah digunakan, sangat spesifik dan stabil untuk deteksi secara kuantitatif dari protein S bebas di dalam plasma manusia. Reagen ini merupakan reagen yang berbasis antibodi monoklonal dan menggunakan partikel polistiren yang dilapis dengan 2 antibodi monoklonal (mAb A dan mAb B) yang memiliki spesifitas untuk protein S bebas dan tidak terikat pada protein S/C4b-kompleks protein, spresifitas tinggi juga menunjukkan tidak adanya interferensi besar, termasuk interferensi umum yang terjadi dari faktor rematoid dan antibodi heterofilik. Reagen yang siap pakai ini memiliki stabilitas performa dan presisi yang sempurna.

Antithrombin

Berichrom Antithrombin III (A)

Kit Berichrom Antithrombin III (A) adalah tes aktivitas kromogenik yang mendeteksi adanya kekurangan antitrombin bawaan maupun perolehan dan digunakan untuk memantau pasien yang menjalani terapi substitusi. Reagen heparin co-factor-independent ini merupakan reagen dengan sediaan lyophilized yang menggunakan bovine thrombin dan menunjukkan ketiadaan interferensi dengan anti-faktor Xa antikoagulan (contoh : rivaroxaban)

Berichrom Antithrombin III (A)

Kit Berichrom Antithrombin III (A) merupakan uji aktivitas kromogenik untuk deteksi defisiensi antitrombin bawaan maupun perolehan dan pasien yang menjalani terapi substitusi. Reagen heparin co-factor-independent ini merupakan reagen dengan sediaan lyophilized yang menggunakan bovine thrombin dan menunjukkan ketiadaan interferensi dengan anti-faktor Xa antikoagulan (contoh : rivaroxaban)

INNOVANCE Antithrombin

Kit INNOVANCE Antithrombin merupakan tes otomatis kromogenik untuk penetapan kuantitati dari fungsi antitrombin. Reagen berbasis faktor Xa manuasia ini memiliki interferensi yang minimal dari heparin kofaktor II dan inhibitor trombin seperti hirudin. Reagen ini merupakan reagen cair yang siap pakai yang memiliki presisi dan reliabiitas yang baik.

Faktor Von Willebrand

vWF Ag

Kit vWF Ag merupakan kuantitatif, immunoassay otomatis yang digunakan untuk menetapkan perbedaan kekurangan kuantitatif vs. kualitatif dari faktor von Willebrand. Reagen ini sensitif terhadap defisiensi tipe 1 dan 3 VWF dan menawarkan pengukuran dengan rentang yang luas, dari 2–600%.

INNOVANCE VWF Ac

Kit INNOVANCE VWF Ac adalah sistem uji yang sensitif, reliabel dan nyaman untuk digunakan dalam determinasi langsung dari aktivitas VWF. Reagen ini menggunakan teknologi baru yang unggul yang memungkinkan tes ini meniru cara VWF berikatan dengan glycoprotein Ib (GPIb), VWF reseptor paling banyak pada platelet. Partikel lateks dilapisi dengan antibodi yang mengikat GPIb, di mana rekombinan GPIb ditambahkan. Penambahan dari plasma pasien menginduksi agluntinasi independen dari VWF, yang dideteksi secara turbidimetrik. Sebab rekombinan reseptor protein termasuk 2 peningkatan dari fungsi mutasi, tes tersebut tidak memerlukan ristocetin.

BC von Willebrand Reagent

Reagen BC von Willebrand menyediakan tes yaang mudah, cepat dan menggunakan prosedur terotomatisasi untuk menetapkan aktivitas kofaktor ristocetin dari faktor von Willebrand. Reagen ini, yang menyediakan tes cepat, merupakan reagen yang sensitif terhadap penyakit von Willebrand tipe 1, 2 dan 3 (kecuali VWD 2N) dan merupakan penapisan yang direkomendasikan untuk penyakit von Willebrand.

LMWH

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

UFH

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

Orgaran

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

Arixtra

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

Rivaroxaban

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

Biophen DiXal

Kit Biophen DiXaI merupakan metode kromogenik 2 level yang spesifik untuk direct Factor Xa inhibitors (DiXaIs), seperti Rivaroxaban, Apixaban atau Edoxaban dan tidak sensistif terhadap heparin (UFH dan LMWH).

Apixaban

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

Biophen DiXal

Kit Biophen DiXaI merupakan metode kromogenik 2 level yang spesifik untuk direct Factor Xa inhibitors (DiXaIs), seperti Rivaroxaban, Apixaban atau Edoxaban dan tidak sensistif terhadap heparin (UFH dan LMWH).

Edoxaban

Biophen Heparin LRT

Biophen Heparin LRT merupakan tes kromogenik cair yang dibuat untuk mengukur heparin baik UFH maupun LMWH, menggunakan kurva kalibrasi yang sama. Metode ini juga berguna untuk menentukan aktivitas aktivitas anti-Xa dari Orgaran (sodium danaparoid) dan Arixtra (Fondaparinux), inhibitor tak langsung yang aktivitasnya dimediasi oleh plasma AT, dan untuk determinasi dari inhibitor anti-Xa langsung (Rivaroxaban, Apixaban, dan Endoxaban), menggunakan kalibrasi spesifik.

Biophen DiXal

Kit Biophen DiXaI merupakan metode kromogenik 2 level yang spesifik untuk direct Factor Xa inhibitors (DiXaIs), seperti Rivaroxaban, Apixaban atau Edoxaban dan tidak sensistif terhadap heparin (UFH dan LMWH).

Dabigatran

HEMOCLOT Thrombin Inhibitors

Inhibitor Trombin HEMOCLOT merupakan uji bekuan untuk pengukuran kuantitatif dari Dabigatran dan inhibitor langsung trombin lainnya (DTIs) seperti Argatroban atau Hidurin.

Biophen DTI

Kit Biophen DTI merupakan metode anti-IIa kromogenik untuk determinasi kuantitatif dari Dabigatran dan Direct Thrombin Inhibitor lainnya (FIIa) seperti Hirudin.

Argatroban

HEMOCLOT Thrombin Inhibitors

Inhibitor Trombin HEMOCLOT merupakan uji bekuan untuk pengukuran kuantitatif dari Dabigatran dan inhibitor langsung trombin lainnya (DTIs) seperti Argatroban atau Hidurin.

Hirudin

HEMOCLOT Thrombin Inhibitors

Inhibitor Trombin HEMOCLOT merupakan uji bekuan untuk pengukuran kuantitatif dari Dabigatran dan inhibitor langsung trombin lainnya (DTIs) seperti Argatroban atau Hidurin.

Komplemen

Berichrom C1-Inhibitor

Kit Berichrom C1-Inhibitor, sebuah uji yang berbasis human C1 esterase, mengukur adanya inhibitor C1 pada sampel pasien. Reagen ini menawarkan turn arround time (TAT) yang cepat <10 menit dan mendeteksi kekurangan dari inhibitor C1 bawaan maupun perolehan. (contoh pada angioneurotic
edema). Aktivitas kromogenik ini digunakan untuk mendiagnosis ketiadaan sintesis dari inhibitor C-1, meningkatkan konsumsi dan untuk memantau terapi substitusi dan terapi androgen.